Pengelolaan inventaris barang di Kejaksaan Negeri Empat Lawang masih dilakukan secara manual, menyebabkan berbagai permasalahan seperti kehilangan data, kesulitan dalam pencarian barang, serta ketidakjelasan penanggung jawab aset. Sistem pencatatan konvensional yang kurang efektif dapat menghambat efisiensi kerja, meningkatkan risiko kesalahan dalam pengelolaan aset, serta memperlambat proses audit dan pelaporan. Untuk mengatasi permasalahan ini, penelitian ini merancang User Interface (UI) dan User Experience (UX) pada Website Inventaris Barang menggunakan metode Design Thinking. Metode ini diterapkan melalui lima tahapan, yaitu Empathize (memahami kebutuhan pengguna), Define (mengidentifikasi permasalahan utama), Ideate (mengembangkan solusi inovatif), Prototype (merancang model awal desain), dan Testing (mengujinya dengan pengguna). Prototipe website yang telah dikembangkan diuji menggunakan metode Usability Testing dengan Single Ease Question (SEQ) untuk mengukur kemudahan penggunaan sistem. Hasil pengujian menunjukkan bahwa skor usability berada dalam rentang 5-7, yang mengindikasikan bahwa desain UI/UX yang dibuat mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna. Implementasi sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam pencatatan dan pelacakan barang inventaris, meminimalkan kehilangan aset, serta memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Penelitian ini juga membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut dengan fitur tambahan seperti integrasi sistem QR Code, otomatisasi laporan inventaris, serta analisis data berbasis kecerdasan buatan untuk meningkatkan akurasi manajemen aset.
Copyrights © 2025