Pendahuluan: Keputihan (fluor albus) merupakan sekret yang berwarna jernih hingga putih, dan keluar dari rongga uterus atau vagina. Kasus keputihan di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun sebanyak 10% pada tahun 2010 hingga 2013. Kejadian keputihan sering dikaitkan dengan penggunaan pantyliner dikarenakan dapat memengaruhi suhu dan kelembaban kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan pantyliner dengan kejadian keputihan pada mahasiswi preklinik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (FKIK UAJ). Metode: Penelitian ini dilakukan menggunaakan studi observasional analitik dengan metode potong-lintang. Sampel diambil dari mahasiswi preklinik FKIK UAJ angkatan 2020-2022. Penggunaan pantyliner diukur dengan kuesioner yang berisi pertanyaan untuk mengetahui perilaku penggunaan pantyliner. Kejadian keputihan diukur dengan kuesioner untuk mengetahui kejadian dan karakteristik keputihan yang dialami. Analisis data akan dilakukan dengan uji chi-square. Hasil: Data dari 107 responden menunjukkan bahwa 27 mahasiswi (25,2%) menggunakan pantyliner dengan tidak baik, dan sebanyak 14 mahasiswi mengalami keputihan patologis, sedangkan 13 mahasiswi lainnya tidak mengalami keputihan patologis. Analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaaan pantyliner dengan kejadian keputihan (p=0,006). Simpulan: Terdapat hubungan penggunaan pantyliner dengan kejadian keputihan pada mahasiswi preklinik FKIK UAJ.
Copyrights © 2024