ASI eksklusif menjadikan perkembangan fisik, mental, dan emosional bayi akan lebih optimal. Pemberian ASI eksklusif pada masa bayi terbukti memiliki dampak jangka panjang, misalnya penurunan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung saat dewasa (Kemenkes RI, 2021). Beberapa faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif, salah satunya dukungan suami. Ibu memerlukan dukungan dari orang-orang sekitarnya untuk menunjang keberhasilan ASI eksklusif, terutama dari suami. Penelitian ini menggunakan metode analitik corelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh ibu menyusui yang memiliki anak usia 0-6 bulan yang berkunjung di Puskesmas Kasiman Bojonegoro bulan Juli Tahun 2024 sebanyak 42 orang, sampel 42responden dengan teknik accidental sampling. Instrumen yang digunakan lembar kuesioner, kemudian dilakukan pengolahan data melalui editing, coding, scoring dan tabulating serta analisis data dengan Uji Rank Spearman’s. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 42 responden terdapat sebagian besar dengan dukungan suami pada kategori dukungan tinggi yaitu sebanyak 30 responden (71,4%), sebagian besar dengan dukungan keluarga pada kategori dukungan tinggi yaitu sebanyak 24 responden (57,1%), dan sebagian besar memberikan ASI Eksklusif pada bayinya yaitu sebanyak 31 responden (73,8%). Hasil analisis statistik dengan uji spearman’s diperoleh nilai derajat signifikan ρ (0,000) < α (0,05) dan r 0,963. Kesimpulan penelitian Ada pengaruh dukungan suami terhadap keberhasilan pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Kasiman Tahun 2024. Diharapkan Ibu menyusui mampu menerapkan program menyusui hanya ASI saja selama 6 bulan kemudian ibu dapat memberikan makanan pendamping ASI setelah bayi berumur 6 bulan. Ibu menyusui dapat menangkal tradisi yang ada untuk tidak mengikuti anjuran-anjuran orang lain memberikan makanan pendamping secara dini
Copyrights © 2025