Abstrak: Kampung Adat Malasigi merupakan kampung persiapan yang saat ini masih menjadi bagian dari Kampung Klayili, Distrik Klaiyli, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Kampung ini memiliki memiliki banyak potensi yang dapat diasah dan digalih secara berkelanjutan, sehingga harapannya bisa menjadi kampung definitif dengan memiliki masyarakat yang cakap dan terampil pada aspek hospitality dengan tetap mempertahankan adat istiadat, memanfaatkan potensi lokal secara optimal, hingga tetap menjaga dan melestarikan lingkungan. Oleh karena itu, sangat penting masyarakat Malasigi mendapatkan pengembangan kapasitas diri melalui beragam pelatihan dan pendampingan demi keberlanjutan hidup masyarakat setempat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan kapasitas SDM masyarakat Malasigi pada aspek hospitality dan kemandirian ekonomi untuk menunjang ekowisata yang berkelanjutan. Metode yang dipilih dalam pelaksanaan program ini meliputi observasi, FGD, ceramah, pelatihan, dan pendampingan. Masyarakat sasaran penerima manfaat berjumlah 46 orang yang berasala dari kelompok Lembaga Pengelola Hutan Kampung (LPHK). Program ini melibatkan pendekatan partisipatif, masyarakat diberikan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan usaha mikro, pengelolaan produk kerajinan tangan, serta peningkatan keterampilan dalam pemasaran digital untuk produk-produk lokal, pelatihan hospitality dan pelatihan produksi olahan keripik pisang. Sistem evaluasi yang digunakan yakni angket dari (pre-test dan post-test), hasil yang diperoleh dari pengabdian ini yakni bisa meningkatkan pengetahuan, pengolahan sumberdaya alam, dan melakukan pemasaran yang meningkat 100% dari sebelum penerapannya. Program ini diharapkan dapat menjadi role model bagi pengembangan komunitas adat lainnya dalam memanfaatkan potensi lokal secara berkelanjutan.Abstract: Malasigi Traditional Village is a preparatory village which is currently still part of Klayili Village, Klaiyli District, Sorong Regency, Southwest Papua Province. This village has a lot of potential that can be honed and exploited in a sustainable manner, so the hope is that it can become a definitive village by having people who are capable and skilled in the hospitality aspect while still maintaining customs, utilizing local potential optimally, and continuing to protect and preserve the environment. Therefore, it is very important for the Malasigi community to receive capacity development through various training and assistance for the sustainability of the lives of the local community. This service activity aims to increase the human resource capacity of the Malasigi community in aspects of hospitality and economic independence to support sustainable ecotourism. The methods chosen for implementing this program include observation, FGD, lectures, training and mentoring. The target beneficiary community is 46 people from the Village Forest Management Institution (LPHK) group. This program involves a participatory approach, the community is given training and assistance in developing micro businesses, managing handicraft products, as well as improving skills in digital marketing for local products, hospitality training and training in the production of processed banana chips. The evaluation system used is a questionnaire from (pre-test and post-test), the results obtained from this service are being able to increase knowledge, processing of natural resources, and marketing which has increased 100% from before implementation. It is hoped that this program can become a role model for the development of other traditional communities in utilizing local potential in a sustainable manner.
Copyrights © 2025