Kesulitan yang dialami oleh pasien tuberkulosis dalam mengikuti pengobatan dengan berbagai obat dalam jumlah besar dan periode yang panjang seringkali menimbulkan gangguan kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi. Munculnya perilaku baru yang dihadapi pasien, yaitu keharusan mengonsumsi obat dalam jumlah besar serta selama waktu yang panjang, memicu kekhawatiran pada mereka yang mengalaminya. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memaparkan hubungan antara tingkat depresi dengan kejadian tuberkulosis di kalangan pasien tuberkulosis yang terdaftar di Puskesmas Gedong Air, Bandar Lampung selama tahun 2024. Penelitian analitik observasional ini telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan potong lintang dan teknik sampel bertujuan, mencakup 60 sampel. Aktivitas penelitian ini diadakan di Puskesmas Gedong Air, terletak di Bandar Lampung. Uji chi-square digunakan dalam pemeriksaan statistik penelitian ini. Dalam penelitian yang melibatkan 60 sampel, terungkap bahwa kelompok usia yang dominan adalah 36-45 tahun dengan jumlah 22 responden (36,7%). Mengenai jenis kelamin, terdapat prevalensi lebih tinggi di kalangan laki-laki, dengan 32 responden (53,3%). Sedangkan mengenai tingkat depresi, ditemukan 41 responden (68,3%) yang mengalami depresi, dengan kebanyakan mengalami depresi sedang, mencakup 24 responden (40,0%). Analisis menggunakan uji Chi Square menghasilkan nilai p-value sebesar 0,001, yang menunjukkan signifikansi statistik (nilai p≥0,05).
Copyrights © 2025