Dismenorea merupakan nyeri saat haid, nyeri dismenorea ditandai dengan nyeri pada bagian bawah yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan dapat menyebabkan efek mual hingga muntah. Di Indonesia presentase dismenorea mencapai 64,25%. Dampak dari dismenorea yang terjadi pada remaja putri dapat mengganggu aktivitas dan dapat mengakibatkan proses belajar mengajar menjadi terganggu. Penanganan dismenorea dapat dilakukan dengan cara terapi farmakologi dan non farmakologi. Mengetahui hubungan metode penanganan dismenorea terhadap tingkat nyeri dismenorea pada remaja putri di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional dengan desain analisis deskriptif. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel sebanyak 62 responden yang merupakan siswi di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta. Uji statistik menggunakan uji chi-square. Hasil univariat menunjukkan Sebagian besar siswi melakukan metode penanganan dismenorea dengan non farmakologi sebanyak 56,5%, tingkat nyeri dismenorea paling banyak terdapat pada nyeri sedang yaitu sebesar 83,8%. Hasil bivariat didapatkan ada hubungan metode penanganan dismenorea terhadap tingkat nyeri dismenorea dengan P-value 0.006. Sebaiknya remaja putri dapat memiliki dan menerapkan sikap positif dalam mengatasi dismenorea, dan kepada tenaga Kesehatan untuk bekerja sama dengan pihak sekolah dalam memberikan Pendidikan Kesehatan remaja khususnya tentang dismenorea.
Copyrights © 2025