Ruang ICU (Intensive Care Unit) rumah sakit berfungsi sebagai unit yang menangani pasien dengan kebutuhan pengawasan ketat dan intervensi medis selama 24 jam. Peran farmasi sangat penting, terutama dalam memantau potensi interaksi obat yang membahayakan pasien. Kebaharuan penelitian ini adalah identifikasi potensi interaksi obat injeksi metilprednisolon dengan obat lain di ruang ICU salah satu rumah sakit di Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi interaksi obat yang melibatkan injeksi metilprednisolon dengan obat lain di ICU salah satu rumah sakit swasta di Kota Medan selama November 2023 hingga April 2024. Data mengenai penggunaan obat di ICU diperoleh dari rekam medis dan potensi interaksi metilprednisolon dengan obat lain menggunakan instrumen Micromedex. Hasil analisis menunjukkan adanya 10 interaksi kategori mayor antara injeksi metilprednisolon dan obat lain, yang didokumentasikan dengan berbagai tingkat validitas. Interaksi dengan dokumentasi excellent ditemukan pada 3 kombinasi obat. Pada dokumentasi good, terdapat 3 interaksi. Sementara itu, dokumentasi fair mencatat 4 interaksi. Dampak interaksi meliputi peningkatan risiko ruptur tendon, pengurangan efektivitas warfarin, pengurangan kadar fentanyl di tubuh, peningkatan efek samping metilprednisolon, serta penurunan kadar. Interaksi juga mencatat risiko salisilisime setelah penghentian metilprednisolon, penurunan efektivitas kodein dan tramadol, serta gejala putus opioid. Tingginya potensi interaksi obat metilprednisolon dengan obat lain di ICU menuntut perhatian khusus dari pihak rumah sakit dalam mengawasi penggunaan obat, meminimalkan interaksi yang terjadi, serta mencegah dampak negatif terhadap pasien. Kesimpulannya ditemukan 10 obat yang berinteraksi dengan injeksi metilprednisolon dalam kategori mayor.
Copyrights © 2025