Latar belakang : BPH adalah penyakit dengan gambaran histologi yang menunjukkan proliferasi elemen selular prostat, seperti peningkatan jumlah sel stromal dan sel epitel glandular di zona transisional kelenjar prostat. Penyakit ini dikenal sebagai hiperplasia. Inflamasi dan perubahan hormon seks menyebabkan pembesaran kelenjar prostat, yang menyebabkan proses proliferasi ini. Gangguan ini akan menyebabkan reaksi nyeri. Sebagian orang menganggap nyeri sebagai perasaan yang tidak menyenangkan. Tujuan : Mengidentifikasi Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Nyeri Pada Pasien BPH Di Igd Rsu Diponegoro Dua Satu Klaten. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan Pre Eksperimental. Rancangan penelitian yang digunakan adalah without control group. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien BPH di Igd Rsu Diponegoro Dua Satu Klaten sebanyak 34 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan uji paired t-test. Hasil : Berdasarkan analisis paired t-test yang sudah dilakukan didapatkan hasil dengan p-value 0,000 (<0,05) bahwa pemberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap pasien BPH di IGD Rsu Diponegoro Dua Satu Klaten memberikan pengaruh terhadap penurunan tingkat nyeri pasien BPH. Kesimpulan : Adanya pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Tingkat Nyeri Pasien BPH di IGD RSU Diponegoro Dua Satu Klaten.
Copyrights © 2025