Stroke merupakan serangan mendadak pada jaringan otak yang menyebabkan kematian jaringan otot, dan merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh latihan Range of Motion (ROM) terhadap Activity Daily Living Pada Pasien Stroke di Puskesmas Kota Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian pra-eksperiment dan pendekatan pre-test and post-test berbasis kelompok. Sampel pada penelitian ini sebanyak 45 orang dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan latihan Range of Motion (ROM) terdapat pasien dengan ketergantungan ringan sebanyak 7 responden (23,3%), pasien dengan ketergantungan sedang sebanyak 17 responden (56,7%), dan pasien dengan ketergantungan berat sebanyak 6 responden (20%). Sedangkan setelah diberikan latihan Range of Motion (ROM) terdapat pasien yang mengalami peningkatan ketergantungan ringan menjadi mandiri sebanyak 7 responden (23,3%), Pasien yang mengalami peningkatan dari ketergantungan sedang menjadi ringan sebanyak 21 responden (70%), Pasien yang mengalami peningkatan ketergantungan dari berat menjadi sedang sebanyak 2 responden (6,7%). Kesimpulan terdapat pengaruh latihan range of motion terhadap activity of daily living (ADL) pada pasien pasca stroke di Puskesmas Kota Barat. Hasil statistik uji menggunakan uji paired t-test diperoleh nilai sig sebesar 0,000 < α (α = 0,05). Pemberian latihan range of motion (ROM) yang dilakukan selama 7 hari dengan durasi 10-15 menit dapat meningkatkan fungsi motorik. Rom dapat meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga meningkatkan pasokan oksigen dan nutrisi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025