Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui praktik dan tata cara penyerahan separuh mahar saat akad nikah dalam tradisi Masyarakat Ramong (Thailand Selatan), dan untuk mengatahui Hukum tradisi penyerahan separuh mahar saat akad nikah di Masyarakat Ramong (Thailand Selatan). Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan mengambil sumber data secara online dari masyarakat di Ramong sebagai sumber data ini. Hasil penelitian ini ditemui bahwasanya praktik dan tata cara penyerahan separuh mahar saat akad nikah di Masyarakat Ramong Thailand Selatan yaitu bahwa separuh mahar diserahkan ketika berlangsung akad nikah. Namun dari mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan yang dilakukan ketika berlangsung akad nikah dan separuh lagi setelah akat nikah. Tradisi yang telah berlaku di masyarakat memang sudah sejak lama berkembang, bagaimanapun bentuknya itu telah diterima dan dilakukan oleh masyarakat. Pemberian separuh maharnya di masyarakat Ramong ialah bisa memberi separuhnya dan separuh lagi memberinya setelah akat nikah tapi harus ada janjian pembayaran. Dan saparuh maharnya lagi bisa digantikan dengan barang tapi harus disetujui sebelah pihak perempuan juga, dikarenakan takut salah paham ataupun menjadi permasalahan. AbstractThis study aims to determine the practice and procedure for handing over half of the dowry during the marriage contract in the Ramong Community tradition (Southern Thailand), and to determine the Law of the tradition of handing over half of the dowry during the marriage contract in the Ramong Community (Southern Thailand). This type of research is field research using a qualitative approach. By taking online data sources from the community in Ramong as the source of this data. The results of this study found that the practice and procedure for handing over half of the dowry during the marriage contract in the Ramong Community of Southern Thailand is that half of the dowry is handed over when the marriage contract takes place. However, from the groom to the bride which is done when the marriage contract takes place and the other half after the marriage contract. The tradition that has been in place in society has indeed developed for a long time, whatever its form has been accepted and carried out by society. The giving of half of the dowry in the Ramong community is that half can be given and the other half given after the marriage contract but there must be a payment agreement. And the other half of the dowry can be replaced with goods but must be approved by the woman too, because of fear of misunderstanding or becoming a problem
Copyrights © 2025