Daerah Salopa dan sekitarnya termasuk Jalur Pegunungan Selatan yang kaya endapan bijih, yang pembentukannya berkaitan dengan sesar. Pada data inderaan jauh, sesar diperlihatkan sebagai kelurusan lembah. Kelurusan hasil interpretasi citra DEM (Digital Elevation Model) dapat dikelompokkan menjadi 9 kelompok, yaitu kelompok A (75-280), kelompok B (55-70), kelompok C (40-45), kelompok E (10-25), kelompok F (350-5), kelompok G (325-335), kelompok H (310-320) dan kelompok H (285-300). Berdasarkan panjang kelurusan, kelompok kelurusan ini dapat mengetahui sesar regional, yang meliputi, Sesar berarah timur timurlaut - barat baratdaya (sesar mendatar mengiri), sesar timurlaut – baratdaya (sesar mendatar mengiri), sesar baratlaut – tenggara (sesar mendatar menganan), sesar timur – barat (sesar normal), sesar utara – selatan (sesar normal atau sesar mendatar), dan sesar utara timurlaut – selatan baratdaya (sesar mendatar menganan). Keberadaan 4 tambang emas berkaitan dengan keberadaan Sesar berarah timur timurlaut - barat baratdaya (Sesar Cijawer, dan Sesar Cigondang), dan perpotongan sistim sesar baratlaut – tenggara (Sesar Limusnunggal) dan sistim sesar timur timurlaut – barat barat laut (Sesar Cisasungka). Berdasarkan keberadaan sistim sesar, kelurusan dan singkapan batuan terubah, di daerah sekitar Salopa menunjukkan keterdapatan mineralisasi emas. Kata kunci : Citra DEM, kelurusan, sesar, mineralisasi emas, Salopa dan daerah sekitarnya.
Copyrights © 2016