Kegiatan pemboran bertujuan untuk membuat lubang di lokasi yang diidentifikasi terdapat minyak dan gasbumi. Namun proses pemboran tidak selalu berjalan dengan baik. Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada kegiatan pemboran adalah swelling clay. Swelling clay merupakan masalah dalam pemboran yang disebabkan mengembangnya mineral clay pada formasi akibat dari pengikatan fluida oleh mineral clay sehingga masalah ini dapat memperlambat laju pemboran. Sehingga penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis lumpur pengeboran yang terkontaminasi clay dengan menggunakan polyamine sebagai zat aditif dalam lumpur pemboran. Metode yang dilakukan pada penelitian ini dengan melakukan pengujian skala laboratorium yang akan menguji pengaruh penambahan konsentrasi polyamine sebesar 1%, 2%, 3%, dan 4% terhadap sifat rheologi lumpur pemboran yang terkontaminasi clay sebanyak 5%. Pengaruh penambahan konsentrasi polyamine 1%, 2%, 3% dan 4% akan mempengaruhi kenaikan berat lumpur, sifat fisik lumpur, filtrate yang dihasilkan, dan menaikkan pH dari lumpur yang terkontaminasi clay 5%. Didapatkan hasil yang optimal yang sesuai spesifikasi yaitu penambahan konsentrasi polyamine 2% dengan komposisi yang digunakan penambahan pada sampel E dengan menggunakan volume 350 ml antara lain menggunakan Fresh Water (310.99 ml), KOH (0.24 ml),Bentonite (2 ml) ,Starch (2.33 ml) , KCL(14.68 ml) , XCD Polimer (0.64 ml), Barite (12.12 ml),Polyamine 2% (7 ml).
Copyrights © 2024