Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk tindak tutur ekspresif penolakan dan tipe tindak tutur ekspresif penolakan pada guyub tutur Sasak dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengasah masyarakat agar dapat memahami karakter seseorang melalui bahasa yang digunakannya. Penelitian ini tergolong ke dalam jenis pendekatan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cakap dan simak. Sedangkan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 metode yaitu metode padan dengan teknik dasar pilah unsur penentu (PUP) dan metode agih dengan teknik dasar bagi unsur langsung (BUL). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis kalimat yang digunakan dalam tindak tutur penolakan berupa kalimat imperatif berupa kalimat perintah, kalimat deklaratif berupa kalimat pernyataan alasan penolakan, dan kalimat interogatif berupa tuturan penawaran harga dengan kalimat tanya. Dalam penelitian juga ditemukan dua tipe tindak tutur penolakan, yaitu penolakan dengan penanda negasi seperti kata “tidak” dan “bukan”, dan penolakan tanpa negasi. Tindak tutur penolakan dengan kalimat deklaratif adalah yang paling dominan dalam guyub tutur Sasak, mencerminkan kebutuhan komunikasi tanpa ambiguitas dan budaya keterusterangan. Penanda negasi dalam tindak tutur penolakan lebih dominan dibandingkan tuturan tanpa negasi dalam guyub tutur Sasak. Hal ini disebabkan oleh kejelasan struktur dan kesopanan yang sesuai dengan norma komunikatif masyarakat.
Copyrights © 2024