Dalam nama-nama usaha di daerah Kabupaten Badung, Bali masih sering dijumpai penggunaan bahasa Bali. Walaupun wilayah Badung sudah mengenal zaman moderenisasi dan dikenal sebagai pusat pariwisata, tak jarang masyarakatya masih memepertahankan bahasa daerah mereka untuk menamai usaha yang sedang dikelola. Hal ini juga menjadi salah satu cara untuk melestarikan bahasa daerah. Memaknai nama usaha yang berbahasa daerah diperlukan pemahaman yang mendalam agar tidak terjadi kesalahapahaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk bahasa dan makna yang diguunakan dalam nama-nama usaha di wilayah Badung, khususnya Kecamatan Mengwi dan Kuta. Metode yang digunakan yaitu pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data berasal dari pengumpulan langsung melalui aplikasi online Google Maps. Dalam penelitian ini, sumber data primer adalah nama-nama usaha di Kabupaten Badung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan purposive sampling. Analisis data yang melibatkan tiga tahap utama antara lain reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Bali untuk nama-nama usaha di Kabupaten Badung masih dipertahankan di tengah pengaruh globalisasi. Hal ini mencerminkan identitas budaya lokal dan kekerabatan masyarakat. Fenomena afiksasi dalam nama usaha dan penggunaan unsur campuran antara bahasa Bali dan bahasa asing menunjukkan kreativitas dan adaptasi pemilik usaha, serta peran penting bahasa Bali dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024