Latar belakang: Beberapa dekade terakhir, pertanian Indonesia menghadapi tantangan penurunan kualitas tanah akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan. Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah dan berbagai pihak terkait terus mendorong penggunaan pupuk organik sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya Pupuk Organik Cair (POC) dikenal dapat memperbaiki kualitas tanah secara alami, meningkatkan produktivitas tanaman, dan memberikan manfaat ekonomi bagi petani. Metode: Penelitian ini dilakukan di Kampung Desay, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Penentuan responden dilakukan dengan teknik purposive sampling, dengan kriteria petani alumni SL Pertanian Organik berjumlah 20 orang responden. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan dengan memanfaatkan tabel frekuensi untuk mengevaluasi tujuan penelitian terkait respon petani terhadap adopsi pupuk organik cair (POC). Data jawaban responden diorganisasikan dalam bentuk tabel frekuensi dengan menerapkan skala Likert untuk mengukur tingkat respon petani. Hasil: Respon petani terhadap penggunaan POC di Kampung Desay umumnya positif. Mayoritas petani menyadari manfaat POC dalam meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman. Faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi POC antara lain pengetahuan dan pemahaman petani, ketersediaan bahan baku, dampak positif terhadap produktivitas, dukungan kelompok tani, dan persepsi risiko. Meskipun demikian, masih terdapat sebagian kecil petani yang ragu dan belum sepenuhnya mengadopsi penggunaan POC. Kesimpulan: Adopsi POC di Kampung Desay menunjukkan tren positif, namun masih perlu upaya berkelanjutan untuk meningkatkan adopsi secara menyeluruh, terutama melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan yang intensif.
Copyrights © 2024