Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya jumlah siswa berkebutuhan khusus (ABK) yang teridentifikasi ADHD di TK dan SD Nurul Islam, Jatirejo. Orang tua masih mengalami kesulitan menemukan sekolah yang menerima anak ADHD, karena tidak semua sekolah reguler dapat menampung mereka. Selain itu, masih banyak orang tua yang kurang memahami pentingnya pola makan yang tepat bagi anak ADHD. Jarak tempat terapi yang jauh dan belum terintegrasi dengan program sekolah juga menyebabkan hasil terapi kurang maksimal. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan data berbentuk angka yang dianalisis menggunakan SPSS 26.00. Tujuannya adalah menganalisis pengaruh terapi refleksi dan pengaturan pola makan terhadap perilaku anak ADHD. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan skala Likert 1-5 dari 35 responden, yaitu orang tua siswa. Penelitian ini memiliki tiga variabel: terapi refleksi (X1) dengan 17 item pertanyaan, pengaturan pola makan (X2) dengan 18 item, serta perilaku anak ADHD (Y) dengan 15 item. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai konstanta (a) sebesar 34.825, menandakan pengaruh positif antara variabel independen dan dependen. Nilai koefisien regresi untuk X1 sebesar 0.940, artinya peningkatan terapi refleksi berbanding lurus dengan perkembangan perilaku anak ADHD. Sebaliknya, X2 memiliki nilai regresi negatif (-0.645), menunjukkan bahwa peningkatan pengaturan pola makan justru berkorelasi negatif dengan perkembangan perilaku anak ADHD. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi akademisi dan pembaca untuk mengeksplorasi faktor lain yang berpengaruh terhadap perilaku anak ADHD, sehingga dapat ditemukan pendekatan yang lebih efektif dalam mendukung perkembangan mereka.
Copyrights © 2024