Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah tingginya tingkat kelelahan kerja atau burnout yang dialami oleh guru di sekolah inklusi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pelatihan efikasi diri sebagai pendidik terhadap penurunan burnout pada guru di sekolah inklusi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan disain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Penelitian ini dilakukan empat sekolah yaitu SDN Puren, SDN Gejayan, SD Mustokorejo dan SD Muhammadiyah Bayen. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru-guru yang mengalami burnout dan memiliki efikasi diri sebagai pendidik rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes (angket dan wawancara) .Validitas dan reliabilitas instrumen tes dihitung dengan menggunakan SPSS versi 16.0 for Windows. Adapun analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik U-Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh pelatihan efikasi diri sebagai pendidik teradap penurunan burnout pada guru di sekolah inklusi, guru yang diberikan pelatihan efikasi diri sebagai pendidik memiliki tingkat burnout yang lebih rendah dibandingkan dengan guru yang tidak diberikan pelatihan. hasil analisis data menunjukan bahwa kelompok guru yang diberikan pelatihan efikasi diri sebagai pendidik memiliki skor rata-rata yang lebih rendah (100,75) dibandingkan dengan kelompok guru yang tidak diberikan pelatihan (135,37) dengan nilai Z= -3,258, p= 0,01 pada α 0.05.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017