Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif yang muncul dalam percakapan terapeutik antara terapis dan pasien yang mengalami penyalahgunaan NAPZA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif untuk mengklasifikasikan bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam percakapan terapeutik antara terapis dan pasien NAPZA terdapat berbagai bentuk tindak tutur, seperti tindak tutur langsung literal, tindak tutur langsung tidak literal, tindak tutur tidak langsung literal, dan tindak tutur tidak langsung tidak literal. Bentuk-bentuk tindak tutur ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kalimat deklaratif, imperatif, interogatif, dan eksklamatif yang masing-masing memiliki fungsi tertentu. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa tindak tutur ekspresif memiliki peran penting dalam memotivasi pasien, meningkatkan kepercayaan diri, dan mendukung proses pemulihan pasien. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan praktik terapeutik serta memperkaya ilmu pengetahuan di bidang linguistik dan psikologi klinis. Selain itu, temuan ini dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan keterampilan komunikasi para terapis, guna mendukung keberhasilan terapi pasien NAPZA.
Copyrights © 2025