Prevalensi low back pain menurut data dari WHO (2022) menyatakan bahwa gangguan musculoskeletal di dunia berjumlah 1,71 milyar sedangkan gejala low back pain merupakan masalah kesehatan ke 3 di dunia setalah osteoatritis dan rematik, low back pain di tahun 2022 berjumlah 17,3 juta orang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan beban kerja terhadap gejala low back pain pada perawat di rawat inap Mandaya Royal Hospital Puri Tanggerang. Metode penelitian yang digunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 97 responden dengan analisis pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan menggunakan uji Sperman. Hasil penelitian ini dari 97 responden terdapat penilaian tingkat beban kerja perawat rawat inap Mandaya Royal Hospital Puri Tanggerang dengan beban kerja sedang sebanyak 41 responden (42,5%). Sedangkan hasil penelitian LBP dari 97 responden tingkat LBP yang dialami perawat rawat inap di Mandaya Royal Hospital Puri Tanggerang kategori LBP sedang sebanyak 40 responden (41,2%). Berdasarkan Uji Spearman maka didapatkan hasil p-value sebesar 0,131 yang berarti nilai p-value α > 0,05 sehingga Ha ditolak yang berarti tidak terdpat hubungan antara beban kerja dan LBP pada perawat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yg bermakna antara beban kerja dengan gejala low back pain pada perawat rawat inap mandaya royal hospital puri Tanggerang. Hasil uji Spearman’s rho terdapat tidak hubungan yang signifikan (p-value 0,05).
Copyrights © 2025