Dalam konteks persaingan yang semakin ketat dan tuntutan masyarakat yang semakin tinggi, rumah sakit dihadapkan pada tekanan untuk terus berinovasi dan mengadopsi teknologi terbaru. Namun, implementasi teknologi yang cepat dan kompleks dapat menimbulkan berbagai tantangan, termasuk peningkatan beban kerja, kesulitan adaptasi, dan munculnya perasaan cemas dan tertekan pada tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh adopsi teknologi Industri 4.0 terhadap tingkat stres (technostress) pada tenaga kerja rumah sakit, dengan fokus pada perbedaan antar generasi. Menggunakan Model Adopsi Teknologi sebagai kerangka, penelitian ini menemukan bahwa adopsi teknologi berdampak pada tingkat stress yang dialami pekerja kesehatan. Penelitian ini juga menemukan bahwa generasi Z lebih terbuka terhadap teknologi front-end seperti kecerdasan buatan dibandingkan generasi X dan Y. Faktor-faktor seperti sistem pendidikan, aksesibilitas teknologi, dan budaya organisasi turut mempengaruhi penerimaan teknologi. Meskipun adopsi teknologi dapat meningkatkan efisiensi, namun juga dapat menimbulkan stres jika tidak dikelola dengan baik.
Copyrights © 2025