Electronic Voting (e-voting) adalah proses pemilihan umum yang memanfaatkan sarana teknologi informasi atau perangkat eloktronik, dimana sebagian atau seluruh proses pelaksanaannya, mulai dari pendaftaran pemilih, pemungutan suara, hingga perhitungan suara, dilakukan secara digital. Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat penerimaan  pengguna terhadap E-voting menggunakan metode Technology Acceptance Model (TAM) dengan beberapa  variabel asli yaitu persepsi kemudahan, persepsi kegunaan, sikap dan persepsi minat pengguna serta menambahkan variabel eksternal yaitu pengalaman dan kerumitan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji hipotesis 1 variable pengalaman (Experience) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kegunaan (Perceived Usefulness), hipotesis 2 variabel kerumitan (Complexity) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use), hipotesis 3 variabel kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use) mempunyai pengaruh signifikan terhadap kegunaan (Perceived Usefulness), hipotesis 4 variabel kemudahan pengguna (Perceived Ease of Use) mempunyai pengaruh signifikan terhadap sikap (Attitude Toward Using), hipotesis 5 variabel kegunaan (Perceived Usefulness) tidak berpengaruh sifnifikan terhadap sikap (Attitude Toward Using), hipotesis 6 variabel sikap (Attitude Toward Using) tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi (minat) pengguna (Behavioral Intention to Use), hipotesis 7 variabel kegunaan (Perceived Usefulness) mempunyai pengaruh signifikan terhadap intensi (minat) pengguna (Behavioral Intention to Use) dengan nilai tingkat pencapaian responden sebesar 76,49% berada pada kategori sangat diterima.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025