Perusahaan ataupun organisasi yang ingin terus berada pada posisi unggul dan kompetitif, maka harus mampu mengeksploitasi pengetahuan yang ada, sehingga menjadi perusahaan yang maju dan sukses dibandingkan lainnya. KM(Knowledge Management) dirancang khusus untuk strategi dalam mendorong organisasi untuk berinovasi. Namun, penerapan KM pada perusahaan tidak selalu dapat dengan mudah berhasil seperti di harapkan. Salah satu dari alasan kegagalan penerapan KM adalah kurangnya persiapan dan ketidakmampuan organisasi mengidentifikasi kebutuhan implementasi KM.Hal ini terjadi pada BSG limboto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan penerapan KM dan mengetahui kesenjangan yang dialami BSG. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif. Sementara model kesiapan yang digunakan mengacu pada model KM Readiness yang berdasar pada KMCSF (Knowledge Management Critical Success Factors) dan skala Rao untuk menginterpretasi level kesiapan penerapan KM pada organisasi, sehingga diperoleh tujuh aspek penelitian yaitu: Strategy, Organization, Culture, Technology, Motivation, Proses, dan Human Resources. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kesiapan implementasi KM (KM Reasiness) BSG telah berada pada level 3(ready). Hal ini menunjukkan bahwa BSG telah dapat menerima penerapan KM dengan baik dan siap menerapkan KM.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023