Latar Belakang : Harga diri rendah situasional dapat terjadi pada remaja dengan penyakit TBC Paru. Remaja akan merasa malu, kurang percaya diri di depan umum, dan tidak mau ke sekolah. Tujuan : Penelitian ini untuk menilai penerapan afirmasi positif sebagai strategi intervensi dalam meningkatkan harga diri pada remaja dengan harga diri rendah situasional yang terdiagnosis TBC paru di Puskesmas Oesapa kota kupang. Metode:Alat pengumpulan data yang di gunakan adalah: wawancara dengan mengunakan paduan wawancara yang di peroleh dari klien maupun keluarga klien,observasi dengan mengunakan lembar observasi dalam mengukur perubahan dalam harga diri, tingkat kecemasan, dan kepatuhan terhadap pengobatan TBC sebelum dan sesudah intervensi. Hasil : Dalam studi ini, remaja yang mengalami harga diri rendah situasional di puskesmas oesapa kota kupang berjumlah 15 orang pasien, dari 15 orang yang ada peneliti mengambil satu orang pasien untuk di lakukan pengkajian. Pasien mengatakan merasa tidak berguna atau tidak berarti, pasien mengatakan tidak mampu melakukan apapun, pasien menolak berinteraksi dengan orang lain, pasien sulit berkonsentrasi dan sedih berlebihan, pasien mudah tersingung dan pasien sering mengucapkan hal negative terhadap dirinya. Untuk itu pasien akan menerima sesi afirmasi positif yang di sesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien dan tantangan yang pasien hadapi. Kesimpulan : Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan insight tentang efektivitas afirmasi positif dalam mendukung kesejahteraan emosional remaja dengan kondisi medis kronis, serta memberikan rekomendasi untuk praktik intervensi psikologis dalam pelayanan kesehatan masyarakat.Saran:Dapat menerapakan afirmasi positif dalam rangka meningkatkan pelayanan keperawatan pasien dengan Harga Diri Rendah Situasional.
Copyrights © 2024