Abstract: Acoustic comfort become consideration on building planning. Calmness is needed for sleep. The quality of sleep also affects the body's immunity, especially now that we are in a pandemic. Adequate quality sleep will increase productivity. Acoustic comfort needs to be obtained in the bedroom to get a good quality of sleep. The main concern of this study is bedroom of a residential house. Not only acoustic comfort, natural ventilation is also highly encouraged for its application in residential. The air movement helps reduce indoor temperature and improve indoor air quality. This research was conducted to determine the effect of air flow and the noise level in the bedroom. The evaluation indicators are air velocity, indoor temperature, and noise level. The variable is determined by taking measurements when the window is open and when the window is closed. The results of data processing show that the noise level in the bedroom measured with the window open is higher than when the window is closed. This shows that there is an effect of air flow as a medium for sound, and affected the noise level. However, from the research object, it was obtained that the noise level data was still below the tolerance threshold. And it can be concluded that the room still supports its function for resting.Abstrak: Kenyamanan akustik merupakan bagian yang penting untuk diterapkan dalam perencanaan bangunan. Ketenangan dibutuhkan untuk tidur yang berkualitas. Kualitas tidur juga berpengaruh pada imunitas tubuh terutama saat ini kita berada pada masa pandemi. Kualitas tidur yang cukup juga akan membantu produktifitas seseorang. Kenyamanan akustik perlu didapatkan pada ruang tidur untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik. Kenyamanan akustik pada rumah tinggal, yakni ruang tidur menjadi perhatian utama pada penelitian ini. Selain kenyamanan akustik, ventilasi alami juga sangat didorong penerapannya pada rumah tinggal. Pergerakan udara dalam ruang membantu menurunkan suhu dan meningkatkan kualitas udara dalam ruang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana efek aliran udara dengan tingkat kebisingan pada ruang tidur. Indikator evaluasi yang diambil adalah kecepatan udara, temperatur ruang dalam, dan tingkat kebisingan. Variabel ditentukan dengan melakukan pengukuran saat jendela terbuka dan saat jendela tertutup. Hasil dari pengolahan data menunjukkan bahwa tingkat kebisingan pada ruang tidur yang diukud dengan kondisi jendela terbuka lebih tinggi daripada dengan kondisi jendela tertutup. Hal ini menunjukkan bahwa ada efek aliran udara sebagai media perantara bunyi sehingga berpengaruh pada tingkat kebisingan. Namun dari obyek yang diteliti diperoleh data level kebisingan masih berada dalam dibawah ambang batas toleransi. Dan dapat disimpulkan bahwa ruangan tersebut masih mendukung fungsinya untuk berisitirahat.
Copyrights © 2023