Tanaman kakao merupakan salah satu tanaman yang digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Daun tanaman kakao mengandung metabolit sekunder yaitu flavonoid,saponin dan tanin serta mengandung senyawa fenolat, yang juga memiliki peran sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan menganalisa IC50 dari teh daun tanaman kakao (Theobroma cacao L.) dengan menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Sampel yang digunakan berasal dari tiga daerah yaitu Jeneponto, Wajo, dan Malino. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa sediaan teh daun kakao (Theobroma cacao L.) memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Nilai IC50 sediaan teh daun kakao (Theobroma cacao L.) Jeneponto sebesar 187,946 µg/mL, Wajo 309,629 µg/mL, dan Malino sebesar 314,055 µg/mL dengan kategori klasifikasi sangat lemah. Sediaan teh daerah Jeneponto memiliki aktivitas antioksidan yang lebih baik dari dua daerah lainnya. Kata kunci: Antioksidan, DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil), Theobroma cacao L., Kuarsetin.
Copyrights © 2024