UMKM memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional, khususnya dalam industri pengolahan hasil laut di wilayah pesisir. Salah satu produk unggulan dari UMKM di Pesisir Lampung adalah kerupuk cumi. Namun, proses produksinya masih menghadapi kendala utama, terutama dalam tahap pengeringan yang masih mengandalkan sinar matahari. Ketergantungan pada metode pengeringan konvensional ini menyebabkan ketidakstabilan produksi, terutama saat cuaca tidak mendukung, yang berdampak pada efisiensi produksi dan kualitas produk. Sekitar 40% produksi UMKM terganggu oleh cuaca buruk, dan 20% produk mengalami penurunan kualitas akibat metode pengeringan yang tidak higienis. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas kerupuk cumi dengan menerapkan teknologi oven pengering sebagai solusi alternatif. Mitra pengabdian adalah UMKM Nona Pesisir Lampung, yang mengalami keterbatasan dalam kapasitas produksi akibat ketergantungan pada sinar matahari. Metode pengabdian yang digunakan mencakup instalasi oven pengering, pelatihan penggunaan dan perawatan alat, serta pendampingan penerapan teknologi dalam skala produksi nyata. Evaluasi program dilakukan dengan pretest dan posttest pemahaman peserta, survei kepuasan mitra, serta analisis peningkatan produksi dan pemasaran. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa penerapan oven pengering mengurangi waktu pengeringan dari 2-5 hari menjadi hanya 10 jam, meningkatkan kapasitas produksi dari 100 kg menjadi 140 kg per bulan, serta mengurangi tingkat kerusakan produk dari 20% menjadi 5%. Selain itu, daya simpan produk meningkat dari 30 hari menjadi 60 hari, memungkinkan UMKM untuk memperluas pasar. Dari segi pemasaran, omzet UMKM meningkat dari Rp10.000.000 menjadi Rp15.000.000 per bulan, dan penjualan melalui platform digital meningkat dari 10% menjadi 50% setelah pelatihan pemasaran digital.
Copyrights © 2025