Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kemampuan dua platform kecerdasan buatan (AI), yaitu DeepSeek dan ChatGPT, dalam mendukung penyusunan proposal penelitian, khususnya pada topik gamifikasi untuk meningkatkan kesadaran siswa sekolah dasar tentang kemiskinan. Kedua AI tersebut diuji dengan menggunakan prompt yang sama, dan analisis dilakukan berdasarkan aspek persamaan, perbedaan, serta potensi pemanfaatannya dalam konteks penelitian akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DeepSeek dan ChatGPT sama-sama mampu memberikan ide penelitian dalam tingkat yang umum, namun kerincian rencana penelitian dapat ditingkatkan melalui pemberian prompt lanjutan. DeepSeek menonjol dalam hal jumlah kata yang lebih banyak dan struktur yang lebih lengkap, sementara ChatGPT memiliki keunggulan pada fitur edit/explain yang memudahkan pengguna untuk menggali informasi lebih dalam. Fitur ini tidak tersedia pada DeepSeek, sehingga pengguna harus mengandalkan prompt lanjutan untuk memperoleh detail yang lebih mendalam. Meskipun demikian, fitur edit/explain pada ChatGPT memberikan kemudahan dalam proses cepat penyusunan proposal penelitian yang lengkap. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemilihan AI harus disesuaikan dengan kebutuhan dan pengalaman pengguna. DeepSeek cocok untuk pengguna yang memprioritaskan struktur dan kerincian, sementara ChatGPT lebih sesuai bagi mereka yang membutuhkan fleksibilitas dan kemudahan dalam menggali informasi secara mendalam.
Copyrights © 2025