Beberapa literatur tentang metode penyembuhan korban narkoba terutama di kalangan remaja kebanyakan fokus pada metode penyembuhan melalui psikoterapi sosial, komunikasi terapeutik, perawatan di rumah sakit, dan akupuntur. Padahal penanganan korban narkoba terbuka dilakukan dengan metode lain yang sifatnya modern maupun konvensional, selama tujuannya menyembuhkan pasien. Karenanya, tulisan ini bertujuan mengkaji proses penyembuhan pasien yang menjadi korban narkoba terutama remaja melalui perspektif lain, yakni melalui metode terapi sufistik agama Islam. Dalam memfokuskan kajiannya, tulisan ini mengambil contoh penerapan metode sufistik rehabilitasi korban narkoba di Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat. Untuk memperoleh data terkait penelitiannya, tulisan ini menggunakan metode kualitatif, melalui pengumpulan data dengan observasi langsung, wawancara, kajian literatur dan focussed group discussion (FGD). Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa metode penyembuhan yang dikenalkan di PP Suryalaya telah berhasil menangani para pasien korban narkoba. PP Suryalaya memiliki kurikulum ketat untuk menangani pasien narkoba. Mereka memiliki empat metode khusus yang disebut metode Inabah yaitu mandi taubat, salat fardu dan salat sunnah, zikir harian (zikir jahar dan zikir khafiy), dan berpuasa sunnah. Mereka juga memberikan metode tambahan seperti membaca Al-Qur’an dan kegiatan olahraga. Metode terapi ini disebut merupakan metode sufisme Islam. Tulisan ini diharapkan berkontribusi pada kajian-kajian sufisme dalam Islam.
Copyrights © 2023