Peraturan Pemerintah tentang kesehatan tengah mengakomodasi perlindungan dari terjadi kehamilan di luar nikah, tetapi dengan pro kontra, termasuk pembagian kondom kepada remaja. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengembangkan model prediksi pencegahan kehamilan remaja di luar nikah dengan memasukkan unsur penggunaan alat kontrasepsi sebagai salah satu prediktornya. Desain penelitian ini secara cross-sectional di wilayah pedesaan Indonesia sebagai kasus kehamilan luar nikah lebih tinggi dibandingkan perkotaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random samping melibatkan 100 remaja di wilayah pedesaan. Hasil Analisis dilakukan dengan regresi logistik multivariat dengan kategori prediksi remaja hamil di luar nikah dan hamil setelah menikah. Perilaku penggunaan kontrasepsi mengurangi odds terjadinya kehamilan remaja di luar nikah (OR: 0,0047 & p=0,000). Selain itu, tidak rutin sholat lima waktu signifikan meningkatkan risiko kehamilan di luar nikah (OR: 33,01 & p=0,007). Kesimpulan penelitian ini yaitu kondom memang menjadi faktor signifikan mencegah kehamilan pada remaja, tetapi kebijakan pembagian kondom perlu ditempatkan pada remaja yang telah menikah atau remaja dengan risiko tinggi. Pencegahan yang paling utama sebaiknya berasal dari edukasi di lingkungan keluarga, sekolah, dan perlindungan kebijakan dari Pemerintah Daerah.
Copyrights © 2025