Latar belakang: Meningkatnya jumlah kasus perudungan khususnya di jenjangan Sekolah Dasar mengalami pelonjakan angka yang cukup signifikan. Beberapa kasus yang dilaporkan bahwasanya korban perudungan bahkan sampai meninggal dunia dikarenakan telah menjadi korban perudungan fisik dan mental oleh teman-teman sebayanya. Beberapa penelitian menunjukan latar belakang keluarga menjadi pusat bagaimana perilaku seorang anak terbentuk. Keluarga yang tidak harmonis membentuk seorang anak yang menyimpan rasa kecewa kepada orang dewasa dengan melakukan beragam tindak intimidasi yang serupa terjadi dalam keluarganya. Metode penelitian:Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pengolahan data secara triangulasi. Subjek penelitian adalah 2 anak pelaku perudungan di sebuah Sekolah Dasar di Deliserdang Sumatera Utara yang duduk di kelas V. Hasil penelitian: Keharmonisan sebuah keluarga berdampak kepada pertumbuhan karakter seorang anak Keluarga yang kurang tidak harmonis membentuk seorang anak yang berperilaku sosial menyimpang di lingkungan sekolah pada khususnya, diantaranya dengan melakukan tindakan perudungan. Kesimpulan: Perilaku merudung terbentuk akibat kondisi keluarga di rumah, anak mencontoh apa yang dilihat dalam keluarga semasa tumbuh kembangnya, implementasi kekecewaan terhadap keluarga yang membesarkannya berupa perudungan yang ia lakukan di lingkungan sekitarnya termasuk lingkungan sekolah. Pendekatan secara emosi dan tindakan tegas sedikit banyak membantu memperbaiki perilaku negatif anak
Copyrights © 2024