Pendidikan moderasi beragama di Indonesia menjadi aspek krusial dalam membangun masyarakat yang harmonis dan toleran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menanamkan nilai moderasi beragama di sekolah menengah, serta mengidentifikasi strategi pembelajaran yang efektif dalam membentuk sikap inklusif dan toleran siswa. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi kasus, penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi partisipatif, analisis dokumen, dan wawancara mendalam dengan guru, siswa, serta kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengajaran berbasis diskusi, studi kasus, dan pembelajaran berbasis proyek lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah tradisional dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai moderasi beragama. Selain itu, kebijakan sekolah yang inklusif serta kepemimpinan kepala sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang menghargai keberagaman berkontribusi signifikan terhadap keberhasilan pendidikan moderasi beragama. Namun, tantangan seperti kurangnya pelatihan bagi guru dan keterbatasan materi ajar yang kontekstual masih menjadi kendala dalam implementasi kebijakan ini. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kurikulum yang lebih menekankan interaksi sosial dan pengalaman nyata dalam pembelajaran moderasi beragama, serta peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan yang berkelanjutan. Dengan pendekatan yang lebih sistematis dan berbasis kebijakan yang adaptif, pendidikan moderasi beragama diharapkan dapat membentuk generasi muda yang lebih toleran, inklusif, dan siap hidup dalam masyarakat multikultural.
Copyrights © 2025