Dalam era digital yang terus berkembang, moderasi beragama menjadi sangat penting untuk mempertahankan keharmonisan sosial di Indonesia, negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami bagaimana fondasi moderasi beragama dibangun dan dipertahankan dalam konteks dinamika digital. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, yang memungkinkan peneliti untuk menggali pengalaman dan perspektif berbagai pihak, termasuk pemuka agama, generasi muda, dan praktisi digital. Melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif, data dikumpulkan untuk menganalisis tantangan dan peluang yang dihadapi dalam menyebarluaskan nilai-nilai moderasi beragama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial berperan penting dalam membentuk pandangan masyarakat tentang moderasi beragama. Di satu sisi, platform digital memberikan akses yang lebih luas terhadap informasi agama, memfasilitasi dialog lintas agama, dan mendorong pemahaman yang lebih inklusif. Namun, di sisi lain, tantangan muncul dari penyebaran konten intoleran dan radikal yang dapat memicu perpecahan. Para responden sepakat bahwa meskipun digitalisasi menawarkan peluang, perlu adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap konten yang beredar untuk menjaga nilai-nilai moderasi beragama tetap terjaga. Penelitian ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan komunitas digital untuk menciptakan ekosistem yang mendukung moderasi beragama. Upaya bersama dalam bentuk program edukasi, kampanye kesadaran, dan pelatihan literasi digital diharapkan dapat memperkuat fondasi moderasi beragama di Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi akademis, tetapi juga menawarkan wawasan praktis bagi para pemangku kepentingan dalam mempromosikan nilai-nilai moderasi beragama di tengah tantangan yang dihadapi di era digital.Keywords: Moderasi Beragama; Era Digital; Kolaborasi Lintas Sektor; Literasi Digital
Copyrights © 2025