Coronavirus disease-2019 (COVID-19), penyakit menular yang menyebabkan spektrum infeksi sistem pernapasan dari yang paling ringan seperti sindrom infeksi saluran napas atas hingga gagal napas. Pasien yang merokok lebih sering ditemukan mengalami infeksi yang lebih berat. Kondisi tersebut dikarenakan adanya gangguan sistem pernapasan dan penurunan kapasitas paru pada penderita yang merokok. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status merokok dengan beratnya infeksi COVID-19. Metode studi ini ialah observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Sampel pada studi ini merupakan 24 warga RT 002 RW 001 Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor yang pernah mengalami COVID-19 dan terbagi menjadi 12 warga  tidak merokok dan 12 warga memiliki riwayat merokok. Data diambil menggunakan kuesioner. Hasil studi didapatkan 19 (79,2%) warga memeiliki riwayat infeksi derajat berat. Sebanyak 10 (83,3%) orang dari 12 warga yang merokok, mengalami infeksi derajat sedang/berat, sedangkan 9 (75%) orang dari warga yang tidak merokok hanya mengalami infeksi ringan. Hasil penelitian tidak didapatkan hubungan bermakna antara status merokok dengan derajat keparahan infeksi COVID-19 (p = 0,615 dan PRR 1,1).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024