Pencemaran udara di Kota Semarang, ibukota Provinsi Jawa Tengah, telah menjadi masalah serius seiring dengan pesatnya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor dan kegiatan industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis dampak emisi gas buang kendaraan bermotor terhadap kualitas udara di lingkungan Universitas Semarang, dengan fokus pada emisi karbon monoksida (CO) yang dihasilkan oleh berbagai jenis bahan bakar. Alat ukur emisi berbasis Internet of Things (IoT) menggunakan sensor gas MQ-7 dan NodeMCU ESP8266 dikembangkan untuk mendeteksi tingkat emisi secara real-time. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendaraan bermotor, khususnya yang menggunakan bahan bakar 'Pertalite', berkontribusi signifikan terhadap tingginya emisi CO. Analisis menggunakan model regresi pohon keputusan (Decision Tree Regression) menunjukkan bahwa bahan bakar 'Pertamax' memiliki tingkat emisi CO yang lebih rendah, dengan squared error sebesar 162.544 dibandingkan dengan 'Pertalite' yang mencapai 433.496. Selain itu, alat pengukur emisi ini memberikan solusi efektif untuk memantau tingkat polusi udara di area kampus, yang dapat membantu pengambilan keputusan terkait pengelolaan lingkungan dan pemilihan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan untuk meningkatkan pemantauan emisi kendaraan bermotor serta mendorong penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, seperti 'Pertamax', guna mengurangi dampak negatif pencemaran udara di lingkungan kampus.
Copyrights © 2024