Dry Eye Syndrome (DES) adalah penyakit multifaktorial pada permukaan mata yang ditandai dengan hilangnya homeostasis lapisan air mata, di mana salah satu penyebabnya karena penggunaan gadget yang berlebihan. Prevalensi DES di dunia berkisar antara 4,4% hingga 50%, sedangkan di Indonesia mencapai 27,5% pada kelompok usia 17-35 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama screen time dan jarak pandang penggunaan gadget dengan kejadian DES pada siswi kelas 11 SMA Negeri 1 Gowa dan Pesantren Sultan Hasanuddin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan cross-sectional, di mana subjek mengisi kuesioner Ocular Surface Disease Index (OSDI) dan daily log. Pemeriksaan objektif dilakukan dengan tes Schirmer untuk menilai tanda DES. Dari penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan yang lemah dan bermakna antara lama screen time dan tes Schirmer (r=0.358 dan P=0.000), dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara screen time dan kuesioner OSDI (r=0.155 dan P= 0.076), serta jarak pandang penggunaan gadget dan kejadian DES (r=0.135 dan P=0.123 untuk OSDI; r=0.154 dan P=0.077 untuk tes Schirmer). Semakin lama screen time, semakin tinggi angka kejadian DES. Tidak terdapat hubungan antara jarak pandang dengan kejadian DES pada subjek.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025