Biji hanjeli diketahui mengandung senyawa bioaktif, seperti alkaloid, flavonoid, tanin, terpenoid dan saponinelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak biji hanjeli terhadap pertumbuhan jamur Microsporum gypseum dan Microsporum canis. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode dilusi padat, dengan serial pengenceran ekstrak biji hanjeli pada konsentrasi 20%, 25%, 30%, 35% dan 40%. Sebagai kontrol positif digunakan ketokonazol 2%,. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakterisasi mutu simplisia biji hanjeli memenuhi standar yang baik, dengan kadar air sebesar 3,7% dan kadar abu 3,25% Uji fitokimia kualitatif yang dilakukan juga menginformasikan biji hanjeli mengandung metabolit sekunder, berupa alkaloid dan flavonoid. Hasil pengujian KHM ekstrak etanol biji hanjeli ditetapkan pada konsentrasi 40%, yang ditunjukkan dengan kejernihan media sebagai indikasi penghambatan pertumbuhan jamur.
Copyrights © 2025