Putus cinta umumnya berdampak negatif, yaitu merasa sedih, tidak berharga, marah hingga muncul keinginan bunuh diri. Pemaafan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk melepaskan emosi negatif akibat putus cinta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan harga diri, kecerdasan emosional, dan pemaafan pada emerging adulthood yang mengalami putus cinta. Partisipan penelitian ini sebanyak 330 individu berusia 18 dan 25 tahun yang mengalami putus cinta. Pengambilan data menggunakan Rosenberg Self-Esteem Scale, Emotional Intelligence Scale, dan Heartland Forgiveness Scale. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara harga diri, kecerdasan emosional, dan pemaafan pada emerging adulthood yang mengalami putus cinta. Dalam hal ini kemampuan untuk menilai dan bersikap secara tepat, didukung dengan pengendalian diri dan emosi yang baik memungkinkan individu mampu menghadapi situasi yang ada dan menentukan strategi koping yang tepat, apakah dirinya akan memaafkan atau tidak ketika dirinya mengalami putus cinta.
Copyrights © 2025