Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn care, and family planning services that connect the health needs of women in particular and the personal circumstances of each individual. Comprehensive care is an examination that is carried out completely with simple laboratory examinations and counseling. Comprehensive midwifery care includes a place for continuous examination activities, including pregnancy midwifery care, delivery midwifery care, postpartum midwifery care, newborn midwifery care, and KB acceptors. The research method uses a descriptive method, and the type of research used is a case study, namely by examining a problem through a case through interviews using a single sample. Based on the results of the study conducted on Mrs. A at the Sekaran Health Center during the study, the author carried out continuous midwifery care on pregnant women. It was found that Mrs. A, a 43-year-old G4P3A0 pregnant woman at 31 weeks, gave birth at 38 weeks gestation by CS. Postpartum monitoring was carried out for 6 days postpartum, and the newborn baby (BBL) was normal by CS and use of sterile contraceptive devices (MOW). After carrying out comprehensive midwifery care, there was no gap between theory and case in comprehensive midwifery care for Mrs. A at Sekaran Health Center.   Abstrak Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Asuhan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium sederhana dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif mencakup tempat kegiatan pemeriksaan berkesinambungan diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan, asuhan kebidanan persalinan, asuhan kebidanan masa nifas dan asuhan kebidanan bayi baru lahir serta akseptor KB. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus melalui wawancara menggunakan sampel tunggal. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny. A di Puskesmas Sekaran selama pengkajian dilakukan, penulis melakukan asuhan kebidanan secara berkelanjutan pada ibu hamil didapatkan Ny. A Umur 43 tahun G4P3A0 hamil 31 minggu, bersalin dengan usia kehamilan 38 minggu secara SC, nifas dilakukan pemantauan 6 hari postpartum, bayi baru lahir (BBL) normal secara SC dan pemakaian alat kontrasepsi steril (MOW). Setelah melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada asuhan komprehensif kebidanan pada Ny. A di Puskesmas Sekaran.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024