ABSTRACT The utilization of peatland ecosystems for agricultural activities without draining the land is referred to as paludiculture or paludicrops. The concept of paludiculture aims to preserve the ecosystem and prevent carbon emissions from dry peatlands. This research aims to inventory paludicrop plants in East Kalimantan, particularly in the city of Samarinda, to enhance knowledge, improve community welfare, and support conservation efforts, ensuring the availability of documentation or records on paludicrop plants. The research locations are the main traditional markets in Samarinda, namely Pasar Segiri and Pasar Dayak. The research was conducted from August to September 2024. This study employed surveys, participatory observations, interviews, and documentation. The results show that 27 species with 30 local names from 27 genera and 21 families were found at the research sites. Keywords: Paludicrop, Peatland ecosystem, Samarinda City, traditional market. ABSTRAK Pemanfaatan ekosistem gambut dalam kegiatan pertanian tanpa melakukan pengeringan lahan disebut dengan istilah paludikultur atau paludicrops. Konsep pertanian paludikultur bertujuan untuk menjaga kelestarian ekosistem dan mencegah emisi karbon dari tanah gambut yang kering. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan inventarisasi tumbuhan paludicrop di Kalimantan Timur, khususnya Kota Samarinda untuk meningkatkan wawasan, kesejahteraan masyarakat, dan sebagai usaha pelestarian sehingga tersedia dokumentasi atau catatan tentang tumbuhan paludicrop. Lokasi penelitian ini adalah pasar tradisional induk di Kota Samarinda yaitu Pasar Segiri dan Pasar Dayak. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2024. Penelitian ini dilakukan dengan melalui survei, observasi partisipatori, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lokasi penelitian ditemukan sebanyak 27 spesies dengan 30 nama lokal yang berasal dari 27 genus dan 21 famili. Kata kunci : Ekosistem gambut, Kota Samarinda, paludicrop, pasar tradisional
Copyrights © 2025