Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana narasi media mengkonstruksi representasi kekuatan militer, ideologi, dan relasi kekuasaan di antara kedua belah pihak. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif, berdasarkan teori Norman Fairclough. Sumber data utama penelitian ini adalah artikel-artikel berita dari media Timur Tengah mengenai serangan Israel ke Lebanon, yang diperoleh dari situs website Al-Jazeera, Al-Hurra, dan Al-Arabiya. Peneliti menganalisis wacana serangan Israel ke Lebanon menggunakan teknik analisis Miles dan Huberman berdasarkan perspektif Norman Fairclough, melalui reduksi data, pemaparan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan ketidakseimbangan akses media berkontribusi pada pembingkaian yang bias, memperburuk polarisasi dan mempersulit penyelesaian konflik. Tingkat situasional menunjukkan bagaimana pembingkaian berita mempengaruhi persepsi publik, memperkuat Israel sebagai aktor defensif sementara menggambarkan Hizbullah sebagai provokatif. Dengan demikian, analisis ini menekankan pentingnya faktor sosial, politik, dan budaya yang kontekstual dalam memahami dampak wacana terhadap realitas sosial dan hubungan antarnegara. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa posisi geopolitik dan afiliasi ideologis media berperan signifikan dalam pembentukan narasi, di mana ketiga outlet media yang diteliti menunjukkan perbedaan penekanan dan perspektif meskipun melaporkan peristiwa yang sama.
Copyrights © 2025