Pendahuluan: Batik adalah seni tradisional yang menggunakan lilin dalam proses pewarnaannya, tetapi metode canting manual memerlukan waktu lama dan menyebabkan banyak lilin terbuang. Oleh karena itu, diperlukan inovasi untuk meningkatkan efisiensi dalam produksi batik. Metode: Program Kemitraan Masyarakat Universitas Indraprasta PGRI memperkenalkan canting berbasis sensor suhu untuk menjaga suhu pemanasan lilin agar stabil dan mengurangi pemborosan. Selain itu, tim juga mengembangkan website pemasaran untuk memperluas jangkauan pasar batik tulis. Kegiatan ini melibatkan 20 pengrajin batik dari Yayasan UMKM Kawis, yang diberikan pelatihan mengenai penggunaan canting berbasis sensor suhu serta pemanfaatan website untuk pemasaran produk. Hasil: Penggunaan canting berbasis sensor suhu terbukti meningkatkan efisiensi, mengurangi limbah lilin, dan memperbaiki kualitas produksi batik. Website yang dikembangkan juga membantu pengrajin dalam mempromosikan dan menjual produk mereka ke pasar yang lebih luas. Kesimpulan: Program ini berhasil meningkatkan efisiensi produksi dan memperluas akses pemasaran batik tulis. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa inovasi ini dapat menjadi solusi praktis untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan usaha pengrajin batik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025