Latar Belakang: Kemajuan teknologi modern memberikan dampak positif berupa efisiensi waktu, namun juga berisiko negatif dengan meningkatkan gaya hidup sedentary, terutama pada generasi muda yang kurang bergerak, yang dapat menyebabkan peningkatan risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, obesitas, dan gangguan jantung, serta meningkatkan angka ketidakaktifan fisik di Indonesia dari 26,1% pada 2013 menjadi 33,5% pada 2018. Dalam sepuluh tahun terakhir, 6-minute walking test (6MWT) semakin populer digunakan untuk menilai kapasitas fungsional karena kesederhanaannya, tidak memerlukan peralatan canggih, mudah dilakukan, murah, tidak invasif, serta lebih mencerminkan aktivitas kehidupan sehari-hari dibandingkan tes berjalan lainnya. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan jarak 6-minute walking test pada mahasiswa yang tidak aktif berolahraga. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 51 sampel. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa aktif program studi kedokteran Universitas Andalas. Hasil: Hasil penelitian diperoleh rerata skor aktivitas fisik mahasiswa yang tidak aktif berolahraga sebesar 1119,50 ± 936,9 MET-menit/minggu dan jarak 6-minute walking test sebesar 376,16 ± 55,08 meter. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara skor aktivitas fisik dengan jarak 6-minute walking test dengan nilai p=0,000. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan aktivitas fisik dengan jarak 6-minute walking test pada mahasiswa yang tidak aktif berolahraga. Mahasiswa dengan aktivitas fisik yang kurang mendapat hasil 6-minute walking test yang lebih rendah.
Copyrights © 2025