Kulit ikan gabus (Channa striata) memiliki kandungan kolagen sekitar 13,60% yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk nutraceutical. Hidrolisat kolagen kulit ikan gabus (Channa striata) diketahui memiliki aktivitas antihipertensi dengan aktivitas penghambatan Angiotensin Converting Enzyme (ACE) sebesar 78%. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Maret hingga Mei 2024 di Laboratorium Advance Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, dan Laboratorium Uji Hewan Farmakologi Universitas Brawijaya. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan jumlah sampel hewan model sebanyak 24 ekor dengan 6 level kelompok perlakuan yakni Kelompok Normal (N); Kelompok Kontrol Positif (K+); Kelompok Kontrol Negatif (K-); Kelompok Perlakuan Dosis Hidrolisat Kolagen Kulit Ikan (P1, P2, P3). Penelitian ini terdiri atas 2 tahap yakni tahap 1 dan tahap 2. Tahap 1 berupa pembuatan dan karakterisasi hidrolisat kolagen kulit ikan gabus (Channa striata) sedangkan tahap 2 berupa analisis aktivitas antihipertensi hidrolisat kolagen kulit ikan gabus (Channa striata) melalui hewan model secara in vivo. Pemberian hidrolisat kolagen kulit ikan gabus (Channa striata) dapat mencegah terjadinya peningkatan luas glomerulus ginjal hewan model serta mencegah terjadinya disfungsi endotel dan injury pada sel endotel dan podosit yang dapat mencegah terjadinya sklerotik glomerulus. Snakehead fish skin (Channa striata) contains about 13.60% collagen, which can be utilized as a raw material for nutraceutical products. Collagen hydrolysate from snakehead fish skin (Channa striata) has been shown to have antihypertensive activity, with an Angiotensin Converting Enzyme (ACE) inhibition activity of 78%. The research was conducted from March to May 2024 at the Advance Laboratory of the Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, the Fishery Product Engineering Laboratory of the Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, and the Pharmacological Animal Testing Laboratory of Brawijaya University. The research method used a Completely Randomized Design (CRD) with 24 animal model samples divided into 6 treatment groups: Normal Group (N), Positive Control Group (K+), Negative Control Group (K-), and Treatment Groups with Collagen Hydrolysate from Fish Skin (P1, P2, P3). This study consists of two stages: Stage 1 involves the preparation and characterization of collagen hydrolysate from snakehead fish skin (Channa striata), while Stage 2 involves analyzing the antihypertensive activity of the collagen hydrolysate from snakehead fish skin (Channa striata) in vivo using an animal model. The administration of collagen hydrolysate from snakehead fish skin (Channa striata) can prevent an increase in the glomerular area of the animal model’s kidneys, as well as prevent endothelial dysfunction and injury in endothelial and podocyte cells, which could help prevent glomerulosclerosis.
Copyrights © 2025