ABSTRAK Latar Belakang: Penyakit diare pada balita masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Diare pada balita dapat terjadi karena kondisi lingkungan buruk yang dapat memicu adanya habitat patogen, rendahnya sikap personal higiene ibu balita, dan kurangnya kebersihan rumah tangga serta makanan atau minuman yang dikonsumsi balita. Tujuan: Untuk menganalisis 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) terhadap kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pangkajene Kabupaten Sidrap. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik kolerasional dengan rancangan cross sectional dengan metode pengambilan sampel Purposive Sampling untuk memilih sampel secara selektif berdasarkan kriteria yang relevan dengan tujuan penelitian dan Penentuan Sampel menggunakan Rumus Lameshow untuk mengetahui jumlah sampel yang tidak diketahui. Hasil: Pilar 1 Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) memiliki hubungan dengan Kejadian Diare pada balita dengan nilai p-value 0,001, Pilar 2 Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) memiliki hubungan dengan Kejadian Diare pada balita dengan nilai pvalue 0,000, Pilar 3 Pengelolaan Air Minum dan Makanan (PAMM-RT) memiliki hubungan dengan Kejadian Diare pada balita dengan nilai p-value 0,000, Pilar 4 Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PAMM-RT) memiliki hubungan dengan Kejadian Diare pada balita dengan nilai p-value0,000, Pilar 5 Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC-RT) memiliki hubungan dengan Kejadian Diare pada balita dengan nilai p-value 0,000. Kesimpulan: Pilar yang sangat berpengaruh terhadap kejadian diare adalah Pilar 1 Stop Buang Besar Sembaranag, diharapkan dalam Penelitian ini implementasi yang lebih optimal dan kolaborasi yang lebih kuat, diharapkan penerapan STBM dapat menurunkan kejadian diare pada balita secara signifikan dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sanitasi yang buruk. ABSTRACT Background: Diarrheal disease in toddlers is still a significant public health problem in Indonesia. One way to address this problem is by implementing Community-Based Total Sanitation (CBTS). Diarrhea in toddlers can occur due to poor environmental conditions that can trigger the presence of pathogenic habitats, low personal hygiene attitudes of mothers of toddlers, and lack of household hygiene and food or drinks consumed by toddlers. Objective: To analyze the 5 pillars of Community-Based Total Sanitation (CBTS) on the incidence of diarrhea in toddlers in the Pangkajene Health Center Working Area, Sidrap Regency. Method: This study used a collerational analytic research method with a cross sectional design with Purposive Sampling method to select samples selectively based on criteria relevant to the research objectives and Sample Determination using the Lameshow Formula to determine the number of unknown samples. Results: Pillar 1 Stop Open Defecation (BABS) has an association with the incidence of diarrhea in children under five with a p-value of 0.001, Pillar 2 Handwashing with Soap (CTPS) has an association with the incidence of diarrhea in children under five with a p-value of 0.000, Pillar 3 Drinking Water and Food Management (PAMM-RT) has an association with the incidence of diarrhea in children under five with a p-value of 0, 000, Pillar 4 Household Waste Management (PAMM-RT) has a relationship with the incidence of diarrhea in children under five with a p-value of 0.000, Pillar 5 Household Liquid Waste Management (PLC-RT) has a relationship with the incidence of diarrhea in children under five with a p-value of 0.000. Conclusion: The pillar that is very influential on the incidence of diarrhea is Pillar 1 Stop Buang Besar Sembaranag, it is expected that in this study more optimal implementation and stronger collaboration, it is expected that the implementation of STBM can significantly reduce the incidence of diarrhea in toddlers and create a healthier community and free from diseases caused by poor sanitation.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025