Setiap warga negara, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK), berhak mendapatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas. Pendidikan inklusi hadir sebagai pendekatan yang memungkinkan ABK untuk belajar bersama teman-teman mereka dalam lingkungan yang setara, tanpa adanya diskriminasi. Kebutuhan khusus ABK sangat beragam, mencakup berbagai hambatan fisik, intelektual, sosial-emosional, serta potensi luar biasa yang mereka miliki. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pendidikan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Di sini, peran guru sebagai pilar utama dalam proses pembelajaran dan kolaborasi yang erat antara guru dan orang tua menjadi kunci keberhasilan pendidikan inklusi. Kolaborasi ini memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi ABK, sehingga solusi pendidikan dapat dioptimalkan berdasarkan kebutuhan masing-masing anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk menggali pengalaman subjektif individu terhadap pendidikan inklusi. Kolaborasi antara guru dan orang tua dalam pembelajaran berdiferensiasi bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan siswa, baik dalam aspek akademik maupun perilaku.
Copyrights © 2025