Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemberitaan kasus “Polwan Bakar Suami hingga Tewas” pada laman media massa Detik.com berdasarkan teori analisis wacana kritis Theo Van Leeuwen dan berbasis korpus. Metode campuran digunakan dalam penelitian, di mana data dikumpulkan dari laman media massa Detik.com terkait kasus tersebut menggunakan teknik web scraping dengan aplikasi Octoparse. Data dianalisis dengan menggunakan aplikasi Antconc untuk mengidentifikasi penghitungan kata, frekuensi, konkordansi, kolokasi dan kombinasi kata (n-gram). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya bias institusional dengan menyoroti aspek jabatan dan profesi perlaku maupun korban sebagai bagian dari anggota kepolisian. Media menampilkan institusi kepolisian dalam framing positif terlihat dari penekanan pada peran aktif kepolisian dalam menangani kasus. Selain itu, diksi yang digunakan dalam pemberitaan cenderung bersifat sensasional, dengan pemilihan kata yang memperkuat kesan bahwa pelaku melakukan tindakan kriminal yang keji dan tidak berperikemanusiaan. Berdasarkan temuan tersebut menunjukkan bahwa media memiliki peran signifikan dalam membentuk wacana publik, dan penggunaan Analisis Wacana Kritis berbasis korpus dapat mengungkap lapisan makna yang lebih dalam pada suatu berita.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025