Pembelajaran seni tari di pendidikan anak usia dini (PAUD) berperan penting dalam mengembangkan aspek fisik, sosial-emosional, dan kognitif anak. Penelitian ini menganalisis kesenjangan antara teori pembelajaran seni tari yang mendukung eksplorasi kreatif dengan praktik lapangan yang sering berfokus pada hasil akhir atau kompetisi, menggunakan studi kasus di KB-TK Laboratorium Pedagogia dan TK ABA Jogokaryan, Yogyakarta. Metode kualitatif diterapkan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun fasilitas memadai, pelaksanaan teori kurang optimal karena keterbatasan waktu, tekanan prestasi, dan kurangnya dukungan eksplorasi gerak yang fleksibel. Rekomendasi mencakup penerapan pendekatan eksploratif yang lebih spesifik, seperti mengintegrasikan gerakan bebas berbasis budaya lokal, dan mengurangi orientasi pada hasil kompetisi untuk mendukung kreativitas dan keterlibatan anak. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi kebijakan pendidikan dan praktik di PAUD. Pemerintah dan pembuat kebijakan perlu memberikan dukungan yang lebih besar terhadap pendekatan eksploratif dalam pembelajaran seni tari, termasuk melalui alokasi anggaran untuk pengadaan fasilitas seni yang memadai.
Copyrights © 2024