Jurnal Inovasi Teknik Kimia
Vol. 10 No. 1 (2025)

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN SABUT KELAPA DALAM EKSTRAK DAUN JATI MUDA DENGAN FIKSATOR KAPUR TOHOR (CaO) TERHADAP INTENSITAS DAN TAHAN LUNTUR WARNA KAIN PADA PEWARNAAN KAIN KATUN

Hanny Dian Kharisma (Unknown)
Vera pangni Fahriani (Unknown)
Aulia Wahyuningtyas (Unknown)



Article Info

Publish Date
18 Mar 2025

Abstract

“Penggunaan pewarna alami pada tekstil dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan sumber daya alam seperti daun jati muda dan sabut kelapa, sehingga juga dapat meminimalkan penggunaan pewarna sintetis yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh perendaman sabutkelapa dalam ekstrak daun jati muda terhadap intensitas warna dan ketahanan luntur warna kain katun setelah dicuci dengan sabun, serta pengaruh kapur tohor (CaO) sebagai fiksator terhadap intensitas warna dan daya tahan luntur warna kain katun yang telah dicuci dengan sabun. Penelitian ini meliputi beberapa tahapan. Pertama, daun jati muda diekstraksi dengan teknik perebusan dengan perbandingan 1 kilogram per 10 liter, menggunakan air sebagai pelarut dan memanaskan campuran pada suhu 100°C selama 30 menit. Kedua, merendam sabut kelapa selama 24 atau 48 jam pada ekstrak daun jati muda. Ketiga, cara mencelupkan kain pada ekstrak daun jati muda dengan merendamnya selama 24, 48, dan tidak direndam sama sekali. Keemepat, proses fiksasi menggunakan kapur tohor (CaO) 10gr/1liter air. Kelima, proses pengujian intensitas warna menggunakan spektrofotometer UV-Vis 2401 PC dan pengujian tahan luntur warna terhadap pencucian menggunakan sabun menggunakan grey schale. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sampel tanpa perlakuan perendaman menunjukan intensitas warna yang lebih rendah dengan nilai R% (9,45) dibandingkan dengan sampel pada perendaman selama 24 dengan nilai R% (18,24)) dan 48 jam dengan nilai R% (24,06). Pada pengujian tahan luntur warna ketiganya memiliki nilai luntur warna yang cukup baik dengan nilai (4-5). Pada perlakuan pemberian fiksator dapat mempengaruhi intensitas warna menjadi lebih tinggi sehingga warna yang dihasilkan menjadi lebih cerah, baik pada perendaman menggunakan sabut kelapa maupun tanpa perendaman. Sampel dengan fiksator dan tanpa perendaman memiliki nilai R% yang lebih rendah (26) dibandingankan sampel dengan fiksator dan perendaman selama 24 jam memiliki nilai R% ( 62,38), sampel dengan fiksator dan perendaman selama 48 jam memiliki nilai R% (72,11).

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

inteka

Publisher

Subject

Chemical Engineering, Chemistry & Bioengineering

Description

The Inovasi Teknik Kimia (INTEKA) journal focuses upon aspects of chemical engineering: chemical reaction engineering, environmental chemical engineering, material and food engineering . The INTEKA is an research journal and invites contributions of original and novel fundamental research. The ...