Terdapat beberapa proses dalam industri manufaktur, salah satunya adalah proses pemesinan bubut yang digunakan di berbagai bidang. Beberapa faktor dapat mempengaruhi spesimen dari proses pembubutan, termasuk pendinginan dan pemakanan. Dalam penelitian ini, spesimen dibuat menggunakan proses pembubutan yang diberi perlakuan pemesinan berupa variasi konsentrasi pengenceran minyak terlarut dan pemakanan yang berbeda. Kemudian dianalisis dengan metode ANOVA dua arah untuk mengetahui pengaruh variabel pengenceran minyak terlarut dan pemakanan terhadap kekasaran permukaan ST37. Analisis menggunakan ANOVA, diberikan nilai signifikansi (Sig.) masing-masing variabel sebesar 0,00. Jadi dari nilai-nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel pengenceran minyak terlarut dan pemakanan berinteraksi terhadap kekasaran permukaan spesimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi kecepatan pemakanan maka nilai kekasaran juga semakin tinggi, sedangkan semakin kental konsentrasi pengenceran minyak terlarut akan menurunkan nilai kekasaran. Nilai kekasaran permukaan terendah terjadi saat pengumpanan 0,07 mm/rev dan konsentrasi pengenceran minyak terlarut 1:10 dengan Ra 3,12 µm. Nilai kekasaran permukaan tertinggi terjadi saat menggunakan pengumpanan 0,11 mm/rev dan konsentrasi pengenceran minyak terlarut 1:50 dengan Ra 7,21 µm.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024