Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang penggunaan media sosial sebagai media efektif dalam penyebaran informasi berwawasan konservasi lingkungan pada lahan pertanian berjenis rawa lebak. Selama ini petani dan penyuluh sangat mengandalkan komunikasi sosial tanpa akses penggunaan daya jejaring media sosial. Hal ini relatif menghambat kejelasan dan kecepatan informasi terkait penerimaan informasi konservasi lingkungan rawa lebak. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Desain penelitian ini mengacu pada kualitatif studi kasus dengan teknik pengumpulan data, yaitu wawancara mendalam, observasi nonpartisipasi, dan dokumentasi. Informan penelitian meliputi petani, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT). Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah Interacktive Model, meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang mengelaborasi dengan studi kasus pada petani rawa lebak Pemulutan ditunjukkan dengan kebutuhan terpenuhinya informasi mengenai konservasi lingkungan pada pertanian rawa lebak tanpa meninggalkan tradisi kearifan lokal. Media sosial, seperti WhatsApp, Instagram dan Facebook relatif dipilih dan digunakan penyuluh pertanian dalam upaya meningkatkan pengetahuan petani dalam mengelola rawa lebak. Petani menerima informasi konservasi lingkungan untuk mendapatkan pengalaman mengikuti pelatihan, peningkatan pengetahuan mengelola rawa lebak dan pengembangan usaha tani.
Copyrights © 2025